Cara Menghitung Weton Jawa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Istilah weton tentu sudah tidak asing bagi masyarakat Jawa yang menjadi salah satu ciri khas kebudayaannya. Tradisi ini masih digunakan masyarakat Jawa untuk menentukan hari baik dan hari buruk sampai saat ini. Menentukan tanggal weton dapat membuat seseorang yakin akan menggelar acara tertentu pada hari baik dan menghindarinya jika didapat hasil hari buruk. Misalnya, untuk menentukan hari lamaran, hari pernikahan, ataupun hari kelahiran..
Weton merupakan perhitungan hari kelahiran yang disesuaikan dengan penanggalan masehi dan Jawa. Tanggal weton terdiri dari lima hari pasaran, yaitu Legi, Paing, Pon, Wage, dan Kliwon. Perhitungan ini dipercaya untuk melihat nasib seseorang dalam kehidupan. Sebagai contoh dalam hal perjodohan, weton tanggal lahir menjadi penentu apakah perjodohan tersebut membawa keberuntungan atau justru menjadi musibah.
Tidak ada bedanya dengan zodiak, perhitungan weton lahir juga sering digunakan untuk mengetahui, meramal, dan memperkirakan karier, keuangan, bahkan kepribadian seseorang. Setiap weton memiliki makna atau karakter yang berbeda-beda. Seseorang yang dilahirkan pada weton lahir yang bagus memiliki karakter yang baik, begitu pula sebaliknya.
Cara menghitung Weton Untuk Membaca Karakter
Sabtu Pahing dipercaya merupakan weton yang paling tinggi karena Sabtu Pahing memiliki angka neptu paling besar yaitu 18.
Neptu sendiri merupakan nilai tertentu dari masing-masing hari umum maupun hari pasaran. Neptu 18 yang ada pada weton Sabtu Pahing berasal dari jumlah neptu Sabtu (9) dan neptu Pahing (9).
Orang yang lahir pada Sabtu Pahing biasanya lebih emosional dan tempramental. Namun, mereka juga mudah memaafkan.
Selain itu, meski cenderung waspada jika menyangkut masalah materi, mereka yang memiliki weton lahir Sabtu Pahing termasuk orang yang royal dan siap membantu teman ataupun kerabat dekat.
Weton Paling Spesial
Hanya ada enam weton paling istimewa menurut primbon Jawa, yaitu Senin Pon, Rabu Pahing, Kamis Pahing, Kamis Legi, Jumat Legi, dan Sabtu Pahing. Dikatakan demikian karena keenam weton tersebut memiliki kepribadian yang bernilai positif jika dibandingkan dengan weton lainnya.
Weton Yang Harus Dihindari
Terdapat beberapa weton yang tidak cocok sehingga disarankan tidak boleh menggelar pernikahan. Apabila dipaksakan tidak akan membawa berkah justru diyakini akan mendatangkan kesialan. Weton-weton tersebut diantaranya :
1. Weton Wage dan Pahing
Orang Jawa percaya bahwa weton Wage dan Pahing tidak boleh bersatu dalam ikatan pernikahan. Alasannya karena kedua weton ini memiliki kepribadian bertolak belakang. Weton Wage memiliki kepribadian seperti minyak, sedangkan weton Pahing kepribadiannya seperti air. Sehingga keduanya tidak akan cocok satu sama lain dalam membangun rumah tangga yang nantinya dipercaya akan memicu beberapa pertengkaran.
2. Pasangan dengan jumlah weton 26
Pasangan yang memiliki weton berjumlah 26 dilarang untuk meniikah. Jika memaksakan diri, akan selalu ada perselisihan di rumah tangga mereka. Rintangan dan masalah akan terus bermunculan tak kunjung selesai hingga membuat hubungan semakin tdak harmonis. Beberapa pasangan dengan jumlah weton 26 antara lain Kamis Pahing dan Minggu Wage, Rabu Pahing dan Minggu Legi, serta Jumat Kliwon dan Kamis Wage.
3. Pasangan dengan jumlah weton 25
Weton yang berjumlah 25 juga dianggap tidak cocok untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Weton tersebut diantaranya Minggu Kliwon dan Minggu Pon, Minggu Kliwon dan Selasa Pahing, serta Senin Kliwon dan Minggu Kliwon adalah beberapa weton berjumlah 25 yang dipercaya mendatangkan musibah jika tetap lanjut menikah.