Perbedaan Buras dan Lontong

Kenali Perbedaan Antara Lontong dan Buras, Yuk!

Buras merupakan makanan khas masyarakat Bugis dan Makassar dan tentunya sering menjadi makanan yang selalu ada saat hari raya tiba. Makanan ini sangat cocok disajikan dengan opor maupun coto saat hari lebaran.

Buras yang juga dikenal dengan nama burasa ini sering kali disamakan dengan lontong. Keduanya sama-sama terbuat dari beras dan dibungkus daun, sehingga sering dianggap jenis makanan yang sama

Untuk itu perlu kita bahas perbedaan kedua makanan tersebut supaya mudah membedakan antara buras dan lontong.

1. Bentuk dan tampilan

Buras dan lontong sama-sama dibungkus dengan daun pisang. Namun, bentuknya berbeda satu sama lain. Lontong berbentuk seperti tabung panjang. Bentuk ini bisa didapat dengan menggulung daun pisang atau bisa juga menggunakan cetakan. Kedua ujung lontong dilipat berdiri dan disemat dengan potongan lidi yang runcing. Saat dikupas dari bungkusnya, lapisan luar lontong berwarna hijau dan bagian dalamnya berwarna putih.

Buras memiliki bentuk persegi panjang dan agak pipih. Biasanya buras disajikan langsung 2 buah yang diikat dengan tali rafia. Ketika bungkus daun pisangnya dibuka, lapisan luar buras berwarna putih kehijauan dan bagian dalamnya berwarna putih.

Terkadang juga di beberapa daerah ada lontong yang dibungkus mirip dengan buras. Hal inilah yang cukup membingungkan bagi masyarakat yang pertama kali mencicipinya.

2. Cara pembuatan

Dalam pembuatannya, lontong dan buras memiliki sedikit perbedaan pada pengolahan beras dan bumbu yang digunakan. Untuk membuat buras, beras yang sudah dicuci bersih perlu untuk dimasak ½ matang terlebih dulu. Bisa dengan dikukus atau ditanak biasa.

Setelah ½ matang, beras kemudian dimasak bersama santan hingga seluruh santan sudah terserap. Kemudian, tuangkan 2-3 sendok beras ke daun pisang, bungkus dan lipat kedua ujungnya ke arah dalam. Ikat dengan tali rafia sebanyak 2 buras, lalu rebus selama 4 jam.

Pada pembuatan lontong, setelah dicuci bersih sekitar 5-6 kali, beras untuk lontong langsung dimasukkan ke dalam daun pisang yang sudah dicetak. Beras tidak diisi penuh, melainkan cukup hingga setengahnya saja. Kemudian, ujung daun pisang disemat menggunakan lidi kemudian lontong direbus selama 4-5 jam.

3. Tekstur dan rasa

Tekstur serta rasa dari lontong dan buras memiliki perbedaan karena cara pengolahan beras dan bumbu yang digunakan berbeda pula. Lontong memiliki tekstur yang lebih padat, tapi lembut saat dimakan. Lontong juga memiliki citarasa yang tawar seperti rasa nasi biasa. Lontong biasanya dimakan dengan makanan pendamping yang memiliki rasa yang kuat untuk melengkapi rasa tawar tersebut.

Penggunaan beras yang sudah dimasak ½ matang membuat buras memiliki tekstur yang tidak terlalu padat. Saat dimakan juga terasa lebih lembut dari lontong. Penambahan santan juga membuat rasa buras menjadi lebih gurih. Sehingga bisa dimakan begitu saja bahkan tanpa tambahan lauk. Namun di tempat asalnya, buras akan terasa semakin lezat saat disajikan bersama coto Makassar, sop konro, dan pallubasa.

Itulah 3 perbedaan utama dari buras dan lontong. Keduanya sama-sama terbuat dari nasi dan bisa dijadikan kudapan maupun makanan utama. Kembali kepada selera masing-masing. Jika menyukai yang berasa tawar bisa memilih lontong sebagai pilihan utama. Namun jika suka dengan yang rasa yang lebih gurih dan lembut, buras bisa jadi pilihan yang tepat. Keduanya sama-sama mudah dijumpai karena memang peminatnya cukup banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *